Sungguh disayangkan masih ada beberapa bagian masyarakat yang belum sadar akan pentingnya dan rapuhnya lingkungan kita. Beberapa tidak terlalu khawatir menyikapi keanekaragaman hayati yang semakin berkurang dan keadaan bumi yang terus memburuk. Padahal, keanekaragaman hayati tidak dijaga semata-mata supaya generasi berikutnya bisa mengenal sebanyak mungkin jenis mahkluk hidup. Keanekaragaman hayati penting untuk dijaga karena setiap mata rantai ekosistem di sekitar kita memegang peranan yang tak tergantikan untuk menjaga keseimbangan alam dan kepunahan mereka mungkin bisa berdampak buruk sewaktu- waktu tanpa bisa dilacak penyebabnya.
Untuk menyebarkan kesadaran dan pengetahuan mengenai isu ini, Sahabat Alam memperkenalkan ide ekowisata kepada generasi muda. Tanggal 6 Juli 2008, Sahabat Alam membawa teman-temannya untuk mengunjungi Suaka Margasatwa Muara Angke di Jakarta Utara, Indonesia. Mereka mempelajari banyak hal mengenai hewan- hewan yang terancam kepunahan dan langsung berinteraksi denang 91 spesies burung langka, Monyet Kra (Macaca fascicularis), Biawak Air (Varunus salvator), Ular Cincin Emas (Boiga dendrophila), and Buaya Muara (Crocodylus porosus). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan generasi muda kepada ekosistem kita yang rentan dalam skala kecil dan sehingga dapat secara langsung dirasakan kegentingan permasalahannya sembari mempelajari berbagai cara mereka dapat berkontribusi menjaga lingkungan. Kegiatan ini merupakan cara yang menyenangkan untuk meningkatkan pemahaman dan menjaring sebanyak mungkin orang untuk terlibat.