Pernahkah kamu bertanya-tanya kemana perginya sampah yang kita buang sehari-hari? Jawaban yang seharusnya adalah kemanapun tempat sampah-sampah ini didaur ulang atau diproses lebih lanjut agar tidak merusak lingkungan. Sayangnya, tidak selamanya itu terjadi. Dalam ekosistem laut kita kini banyak berserak sampah-sampah yang tidak bisa terurai yang akan meracuni mahkluk-mahkluk laut, mulai dari sampah rumah tangga hingga tumpahan minyak bumi. UNEP melaporkan bahwa bisa ditemukan empat buah sampah mengapung di setiap m2 perairan Indonesia dan 690.000 buah sampah setiap km2 dasar laut. Di seluruh dunia, sampah di laut sudah mencekik dan meracuni sekitar 267 spesies. Jelas sekali bahwa masalah ini sangatlah genting.
Sahabat Alam percaya bahwa semua orang, terutama generasi muda, bisa dan harus melakukan sesuatu untuk menyelesaikan masalah ini. Oleh karena itu, Sahabat Alam sudah mengumpulkan anak-anak dari berbagai usia untuk bergabung di "The Clean Up East Asia Campaign 2008" yang diadakan oleh COBSEA dan UNEP Thailand untuk membersihkan sampah laut di Pantai Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, Indonesia.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan rasa kepemilikan dan tanggung jawab atas lingkungan, secara khusus laut, di benak generasi muda. Dengan itu, diharapkan mereka akan menghindari kegiatan yang merusak lingkungan atau bahkan memulai lebih banyak usaha-usaha penyelamatan dan peremajaan laut kita.