Setiap hal dalam alam saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Apapun yang terjadi dalam suatu lingkungan bisa dengan mudah mempengaruhi keadaan di lingkungan lain dan gabungan dari interaksi antar mahkluk yang tidak berkesudahan inilah yang membentuk berbagai fenomena di alam yang kita saksikan setiap hari. Walau hal ini berarti suatu hal yang baik bisa menghasilkan hal baik lainnya, hal yang sebaliknya pun bisa terjadi. Suatu bencana alam dapat menuju ke masalah yang lebih besar di tempat lain kelak. Ketika hal itu terjadi, akan sulit untuk menelusuri penyebab utamanya diantara berbagai masalah yang sudah terjadi.
Dalam upaya pencegahan rentetan bencana yang saling bergantung, organisasi Caretakers of The Environment percaya bahwa semua orang perlu melihat planet ini sebagai suatu lingkungan yang saling bergantung agar bisa lebih berhati-hati dalam perlakuan mereka terhadap alam. Mereka percaya bahwa satu- satunya cara untuk mencapainya adalah dengan mengumpulkan para pemuda untuk saling bertemu dan bekerjasama. Karenanya, lahirlah konferensi internasional tahunan CEI (Caretakers of the Environment International).
Konferensi CEI tahunan yang ke dua puluh empat diadakan di Batu, Malang, Jawa Timur, Indonesia. Dihadiri oleh 220 siswa dari 18 negara, konferensi ini mengusung tema “Biodiversity and Culture”. Sahabat Alam menghadiri konferensi ini sebagai perwakilan dari pemuda Indonesia dan bekerja sama dengan anak-anak dari negara lain. Diharapkan, melalui acara ini, pengetahuan dan isu-isu mengenai tempat lain bisa dibagikan antar delegasi sehingga benak-benak muda dapat lebih memahami permasalahan global ini dengan cakrawala yang lebih luas.