Bumi kita merupakan sebuah kesatuan yang terdiri dari berbagai ekosistem yang sealing berkaitan dan ketika membahas mengenai perubahan iklim, semua orang dari semua negara harus mengambil bagian dalam upaya- upaya mitigasi. Hal ini tidak hanya menyangkut orang dewasa, namun juga anak-anak. Maka dari itu, United Nation Development Program mengumpulkan anak-anak dari seluruh penjuru dunia di UNEP International Children Conference.
Tahun ini, Sahabat Alam diberi kehormatan untuk mewakili anak-anak Indonesia di Aichi, Nagoya, Jepang untuk berkumpul dengan 206 anak-anak lainnya yang berasal dari 35 negara. Tahun ini, konferensi ini akan berbicara mengenai keanekaragaman hayati dan diadakan dalam kerjasama dengan Prefektur Aichi dan Kota Nagoya. Dalam acara ini, para delegasi belajar dan berdiskusi mengenai keanekaragaman hayati dan keterkaitan mereka dengan perubahan iklim. Mereka juga secara langsung belajar mengenai keanekaragaman hayati dan hubungannya dengan budaya serta perubahan iklim secara umum melalui karyawisata Sayotama Experience, dimana mereka dapat melihat bagaimana masyarakat Jepang bisa hidup berdampingan dengan alam.Untuk menutup acara ini, para delegasi membuat “The Biodiversity Map” (Peta Keanekaragaman Hayati) untuk dipresentasikan di hadapan pejabat Jepang, UNEP, dan orang-orang penting lainnya di sesi paripurna UNEP.
Merupakan suatu kebahagiaan bagi Sahabat Alam untuk bisa menyampaikan opini anak- anak Indonesia di forum internasional, dan bahkan lebih membahagiakan lagi untuk membagikan pengetahuan yang sudah kami dapat dari konferensi ini ke anak-anak Indonesia lainnya. Diharapkan, melalui konferensi ini anak-anak di seluruh dunia dapat lebih peduli terhadap berbagai permasalahan lingkungan dan lebih banyak bertindak untuk melestarikan lingkungan.