Anak-anak adalah salah satu aktor penting dalam usaha-usaha penyelamatan lingkungan. Merekalah pewaris alam ini di masa depan dan mereka juga harus mulai dibiasakan memiliki gaya hidup ramah lingkungan. Sering kali mereka memiliki pemikiran dan ide segar mengenai cara-cara baru melestarikan lingkungan karena merekalah yang secara langsung berinteraksi dengan alam sekitar. Namun, sering kali mereka tidak diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapat mereka dan menyumbangkan ide-ide mereka kepada gerakan hijau global. United Nations Environment Program merasa bahwa melayani dan mengajak orang-orang dari segala kalangan untuk lebih peduli terhadap lingkungan merupakan tanggung jawab mereka. Dalam rangka menyediakan sarana bagi generasi muda untuk memiliki pendapat tentang yang seharusnya dilakukan untuk menyelamatkan lingkungan, diadakanlah UNEP TUNZA International Children Conference.
Tanggal 27 September - 01 Oktober 2011, 550 anak-anak usia 10-14 tahun dan 250 pemuda- pemudi usia 15-18 tahun berkumpul di Bandung, Jawa Barat, Indonesia untuk mendiskusikan ide-ide mereka. Konferensi internasional ini membahas Role of Youth in Entrepreneurship, Sustainable Consumption and Production, Forest, Food Waste, Water as well as the State of the Environment. Para pemuda juga mendiskusikan hasil dari Rio+20 dan TPM pasca 2015 dan meluncurkan Tunza Acting for a Better World, GEO-5 for Youth, publikasi yang membahas tren terkini isu lingkungan dan bagaimana para pemuda bisa berkontribusi untuk masa depan yang lebih baik.
Sebagai organisasi yang aktif dalam memberdayakan generasi muda untuk melestarikan alam sekitar, Sahabat Alam mewakili generasi muda Indonesia di konferensi ini. Melalui partisipasi Sahabat Alam dalam konferensi ini, diharapkan aspirasi generasi muda Indonesia dapat didengar di kancah internasional dan ditindaklanjuti.