Anak-anak adalah salah satu aktor penting dalam usaha-usaha penyelamatan lingkungan. Merekalah pewaris alam ini di masa depan dan mereka juga harus mulai dibiasakan memiliki gaya hidup ramah lingkungan. Sering kali mereka memiliki pemikiran dan ide segar mengenai cara-cara baru melestarikan lingkungan karena merekalah yang secara langsung berinteraksi dengan alam sekitar. Namun, sering kali mereka tidak diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapat mereka dan menyumbangkan ide-ide mereka kepada gerakan hijau global. United Nations Environment Program merasa bahwa melayani dan mengajak orang-orang dari segala kalangan untuk lebih peduli terhadap lingkungan merupakan tanggung jawab mereka. Dalam rangka menyediakan sarana bagi generasi muda untuk memiliki pendapat tentang yang seharusnya dilakukan untuk menyelamatkan lingkungan, diadakanlah UNEP TUNZA International Children Conference.
Tanggal 10-14 February 2013, 300 pemuda- pemudi usia 15-18 tahun berkumpul di United Nations Complex in Gigiri, Nairobi, Kenya untuk mendiskusikan ide-ide mereka. Dengan mengusung tema utama "Climate Change: Our Challenge", konferensi internasional ini juga memfasilitasi diskusi dengan empat topik utama yaitu Green Economy/Green Lifestyle, Forest, Sustainable Consumption and State of the Global Environment. Hasil dari diskusi- diskusi yang sudah terjadi akan disatukan dalam “Bandung Declaration” dan akan di teruskan ke United Nations Conference on Sustainable Development Rio+20 di Brazil, Juni 2012.
Sebagai organisasi yang aktif dalam memberdayakan generasi muda untuk melestarikan alam sekitar, Sahabat Alam mewakili generasi muda Indonesia di konferensi ini. Melalui partisipasi Sahabat Alam dalam konferensi ini, diharapkan aspirasi generasi muda Indonesia dapat didengar di kancah internasional dan ditindaklanjuti.